http://beritasore.com/2009/08/26/penyaluran-raskin-di-sumut-capai-91-persen/Penyaluran Raskin Di Sumut Capai 91 PersenMedan ( Berita ) : Penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) di Sumut hingga Agustus sudah 90,94 persen atau mencapai 101.9999 ton dan diharapkan hingga akhir tahun realisasinya 100 persen. "Penyaluran raskin yang lancar dipicu kesadaran yang tinggi dari pemko/pemkab membayar tagihan raskin itu dan membuat Surat Permintaan Alokasi (SPA)," kata Humas Bulog Sumut, Rusli Siregar, di Medan, Rabu [26/08] .Bulog, segera menyalurkan raskin itu kalau pemko/pemkab mengajukan SPA dan tidak menunggak pembayaran. Hingga Agustus, katanya, penyaluran raskin ditargetkan mencapai 112.526 ton dari total sepanjang tahun ini yang sebanyak 168.789.960 kilogram dengan perhitungan per rumah tangga sasaran (RTS) menerima 15 kg per bulannya. Dia menjelaskan, hanya Kabupaten Humbang Hasundutan yang belum mengajukan SPA untuk bulan Juli dan Agustus. "Memang seyogianya tidak terjadi tunggakan pembayaran dari pemko/pemkab mengingat warga penerima raskin itu langsung membayar saat mereka menerima beras tersebut," katanya. Penyaluran raskin terbagus atau hingga 100 persen berada di wilayah Sub Divre Wilayah I Medan, sedangkan daerah lainnya masih rata-rata 99 persen. Dia menjelaskan, penerima raskin di 28 kabupaten/kota Sumut tahun ini bertambah dari 835.785 RTS menjadi 937.722 RTS dengan total beras selama satu tahun sebanyak 168.789.960 kg dengan perhitungan per RTS menerima 15 kg per bulannya. Mengenai stok untuk raskin, kata Rusli tidak ada masalah karena termasuk dalam kebutuhan rutin yang tetap disiagakan Bulog. Stok beras Bulog hingga 24 Agustus cukup aman mencapai 58.797 ton atau mencukupi untuk empat bulan kebutuhan dan cadangan itu semakin aman karena mulai pekan depan akan masuk secara bertahap beras dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan total 115.500 ton. Pasok Lagi 115.500 Ton Beras Bulog Sumut terus memperkuat stok beras untuk daerah itu dengan merencanakan memasok lagi sebanyak 115.500 ton dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta. "Direncanakan beras sebanyak itu mulai masuk akhir bulan ini untuk semakin memperkuat stok yang dewasa ini ada sebanyak 58.797 ton, Dengan tambahan 115.500 ton, maka stok bisa untuk hingga Maret 2010," kata Humas Bulog Sumut, Rusli Siregar, di Medan, Rabu. Stok sebanyak 58.797 ton itu sebenarnya sudah cukup aman untuk Sumut karena bisa memenuhi empat bulan kebutuhan, tetapi agar makin aman atau untuk berjaga-jaga, maka dinilai perlu lagi tambahan alokasi. Dari 115.500 ton beras yang direncanakan didatangkan dari tiga provinsi di Jawa itu, terbesar berasal dari Jawa Timur atau 94.500 ton, Jawa Tengah 13.500 ton dan Yogyakarta 7.500 ton. Dia mengakui, Sumut memang masih tetap mengandalkan beras dari daerah lain karena hingga tahun ini, Bulog Sumut masih belum bisa membeli beras/gabah petani menyusul harga jual yang masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Dia memberi contoh, sebelumnya beras asal NTB sebanyak 16.500 ton juga masuk ke Sumut untuk memperkuat stok. HPP untuk beras di Sumut tahun ini menjadi Rp4.600 dari Rp4.300 per kg tahun lalu. Sedangkan gabah kering panen (GKP) juga naik menjadi Rp2.400 dari Rp2.200 per kg dan gabah kering giling (GKG) dari Rp2.800 menjadi Rp3.000 per kg. Sementara di petani, harga jauh di atas HPP karena panen beras di daerah itu tidak terjadi serentak seperti yang sering terjadi di daerah Jawa. Pengamatan di Pasar Inres Tti Kuning, harga IR64 kualitas tiga atu setara beras Bulog, masih stabil Rp6.000-an per kg. Meski harga berbagai barang terus bergerak naik di pasar Medan, harga beras justru stabil. ( ant ) |
28 August 2009
Penyaluran Raskin Di Sumut Capai 91 Persen
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Friday, August 28, 2009
Rab, Agu 26, 2009
Ekonomi