LEBAK, BK Masyarakat pengguna angkutan umum angkot di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengeluhkan tingginya tarif alat transportasi umum tersebut. Mereka bahkan menilai tarif angkot di Lebak merupakan yang termahal di Provinsi Banten.
Menurut sejumlah warga pengguna angkot, tarif yang diterapkan para awak angkot hampir semua jurusan di Lebak paling mahal dibanding tarif angkot di kota-kota lain di Banten. Arifin (37) warga Rangkasbitung, Jumat (31/7), mengaku keberatan terhadap tingginya tarif angkot. Menurut dia, awak dan pengusaha angkot tidak boleh semena-mena menentukan tarif hingga sangat membebani dan merugikan masyarakat.
"Tarif angkot Rp3.000 terlalu mahal untuk jarak dekat dari Pasar Rangkas ke Ona. Tarif angkot jurusan Kalijaga - Mandala dan Aweh - Kalijaga juga sama mahalnya," kata Arifin kepada Berita Kota, kemarin.
Tingginya tarif angkot dan angkutan umum lainnya di Kabupaten Lebak bukan saja dikeluhkan warga Rangkasbitung, namun juga warga dari daerah lain yang berkunjung ke daerah tersebut. "Mahal banget tarif angkot di sini, malah yang termahal di Banten. Mana tarifnya enggak ditempel di mobil," keluh Titin (40), wanita asal Bandung saat mengunjungi keluarganya di kawasan BTN Sumur Buang, Rangkasbitung, kemarin.
Mahal dan tidak transparannya pemberlakukan tarif angkot serta angkutan umum lain di Lebak sudah berlangsung sejak pemerintah menaikkan dan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa bulan silam. "Seharusnya Pemkab Lebak menindak pengusaha dan awak angkutan yang memberlakukan tarif sendiri," pinta Kuncoro Adakiri, ketua LSM Multatuli seraya menambahkan, jika tarif angkot diberlakukan tanpa aturan jelas akan merugikan warga. O sep |