JAKARTA -- Perjalanan udara di pesawat yang membawanya dari ibadah umroh tidak disia-siakan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Di dalam pesawat milik perusahaan BUMN ini, Dia menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan TKI yang baru pulang dari Saudi Arabia.
Wapres mendengarkan keluhan beberapa orang TKI yang terpaksa pulang lantaran tidak mendapatkan perhatian yang baik dari majikannya. ''TKI ada yang senang dan tidak senang. Tapi lebih banyak yang puas. Bahwa mungkin ada sekitar lima persen yang tidak puas,'' ujarnya saat berbincang-bincang dengan TKI di perjalanan udara dari Madinah ke Jakarta, Rabu (26/8).
Mantan menko kesra ini mendengarkan keluhan dari tiga orang TKI yang terpaksa pulang lantaran tidak mendapatkan majikan yang baik. Ketiga TKI ini memilih kembali ke tanah air karena merasa ditelantarkan oleh majikannya. Saat sakit, mereka tidak dibawa ke dokter melainkan dikembalikan ke perusahaan jasa tenaga kerja di sana. Gaji mereka hasil bekerja selama beberapa bulan pun tidak diterima.
''Pekerjaannya berat Pak. Waktu sakit, saya tidak dibawa ke dokter, tapi malah dikembalikan ke maktab (perusahaan jasa tenaga kerja),'' keluh Romlah, TKI yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat ini.
Romlah bekerja di Riyadh pada pasangan majikan yang berprofesi sebagai tentara dan guru. Menurutnya, beban kerjanya sangat berat karena mesti melakukan kerja yang kerap dilakukan laki-laki. Waktu kerjanya pun tidak terbatas. ''Lebih baik saya pulang saja,'' ujarnya.
Romlah senasib dengan temannya Siti Musayadah dari Jepara dan Rohmatun dari Demak. Kedua pembantu rumah tangga ini mengalami nasib serupa. Saat sakit, keduanya tidak mendapatkan haknya untuk memperoleh layanan kesehatan. Gaji pun tak diberikan majikannya. djo/ism