JAKARTA, BK
Pemerintah Indonesia selayaknya memiliki dua kantor perwakilan lagi di Saudi Arabia, menyusul semakin banyak TKI yang ditempatkan ke negara itu dan meningkatnya masalah yang dihadapi TKI di sana. Pada 2008 saja, sejumlah 234.643 TKI ditempatkan ke negara itu dan sepanjang tahun lalu itu terdapat 22.035 kasus yang terjadi di sana.
"Rata-rata Indonesia menempatkan 20.000-25.000 TKI ke Saudi. Angka itu terbesar untuk wilayah timur tengah dan hanya bisa dibandingkan dengan penempatan ke negeri jiran, Malaysia," ungkap Ketua Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) Yunus M Yamani dalam siaran persnya, di Jakarta, pekan lalu.
Saat ini terdapat dua perwakilan Indonesia di Saudi, yakni KBRI di Riyadh dan KJRI di Jeddah. Menurut Yunus, dengan hanya memiliki dua kantor perwakilan, pelayanan yang diberikan tak maksimal sementara penyebaran TKI di sana hampir merata, hingga ke kota-kota di daerah perbatasan. "Ada 42 kota di Arab yang banyak ditempati TKI. Untuk mengatasi penyebaran itu dibutuhkan minimal dua perwakilan lagi di Saudi," kata Yunus.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan KBRI dan KJRI, dengan segala keterbatasannya untuk tetap memberi pelayanan yang baik kepada TKI. "Mereka adalah pahlawan bagi keluarga dan pejuang yang membantu Indonesia mengatasi pengangguran dengan pengorbanan berpisah dengan sanak keluarga, anak, suami, atau istri," tegas Yunus. O one |
