-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

11 September 2009

Jelang Lebaran, 10 Rumah Ludes Dilalap Api

http://www.beritakota.co.id/berita/berita-utama/14642-jelang-lebaran-10-rumah-ludes-dilalap-api.html


Jelang Lebaran, 10 Rumah Ludes Dilalap Api
Jum'at, 11 September 2009 04:30
JAKARTA, BK
Keinginan 10 kepala keluarga (KK) warga RT 01/03 Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita, pupus sudah. Pasalnya, hunian yang sudah mereka tempati sejak puluhan tahun lalu ludes dilalap si 'jago merah' pada Kamis (10/9) kemarin.

Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun harta benda para korban tak ada yang sempat diselamatkan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp300 juta.

Saat ini para korban ditampung di Masjid Atthoyyibat di RW 03 Jl Kalianyar. Guna membantu kebutuhan makanan, pihak kelurahan setempat telah dintruksikan berkoordinasi dengan Sudin Sosial Jakarta Barat. Sebagian korban lainnya tinggal di rumah tetangga. "Ludes sudah seluruh harta benda saya. Padahal sebentar lagi Lebaran, kok yang datang malah musibah kebakaran," ungkap Hartini sambil berurai air mata setelah menatap rumahnya sudah menjadi arang.

Hartini mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa pasrah atas musibah itu. "Saya tidak bisa berbuat banyak. Tapi saya ingin kembali membangun hunian saya," harapnya.
 
Menurut Sutara (45), saksi mata yang melihat musibah tersebut, kebakaran terjadi sekitar pukul 08.00. Saat itu Sutara hendak berangkat kerja dan melintas di Jl Kalianyar. Tiba-tiba ia melihat kobaran api di salah satu atap rumah warga yang belakangan diketahui milik Bon Joutim.

Ia pun langsung berteriak kebakaran, kebakaran, kebakaran... untuk memberitahukan warga. "Api pertama kali terlihat dari lantai atas rumah salah seorang warga. Saat itu saya menduga pemilik rumah tidak mengetahui lantai atas rumahnya terbakar," ujarnya.

Mengetahui api berkobar pemilik rumah langsung keluar menyelamatkan diri. Sejurus dengan itu warga bergotong royong memadamkan api. Namun api makin berkobar hebat, lantaran di lantai atas rumah tersebut terdapat barang yang mudah terbakar. Upaya warga memadamkan api akhirnya sia-sia. Api justru merembet ke hunian lainnya yang letaknya berdempetan dan umumnya terbuat dari kayu dan tripleks. Satu per satu rumah itu ludes dilalap si 'jago merah'.

Api baru bisa dipadamkan satu jam kemudian setelah 25 unit kendaraan pemadam kebakaran milik Sudin Pemadam Kebarakan dan Penanggulangan Bencana Pemkot Jakbar tiba di lokasi.
Wakil Camat Tambora Isnawa Adji mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan 10 rumah itu. Namun berdasarkan informasi yang dia peroleh, api berasal dari rumah Bon Joidim diduga akibat korleting listrik. Rumah tersebut selama ini difungsikan sebagai usaha sablon.

 "Saya tidak tahu pasti apa yang menjadi penyebab kebakaran tersebut. Tapi kuat dugaan akibat hubungan arus pendek listrik," tutur Isnawa seraya menegaskan, seharusnya musibah bisa dihindari jika warga berhati-hati menggunakan peralatan listrik. Menurut dia, pemasangan kabel yang tidak sesuai ketentuan bisa memicu kebakaran. "Saya berharap warga bisa mengambil pelajaran berharga dari peristiwa ini. Meskipun sweeping listrik terus digelar, jika kesadaran warga rendah potensi kebakaran tetap tinggi," imbuhnya. O oan