http://www.beritakota.co.id/berita/kota/15645-lapak-pedagang-sayur-diobrak-abrik.html
Lapak Pedagang Sayur Diobrak-abrik Selasa, 29 September 2009 02:25 | KEINGINAN puluhan pedagang sayur kembali berjualan di Blok I-VI Pasar Senen, Jl Stasiun Senen, Jakarta Pusat tak kesampaian. Mereka akhirnya kocar-kacir ketika petugas Satpol PP Kecamatan Senen mengobrak-abrik lokasi itu, Senin (28/9).
Penertiban sekitar pukul 08.00 itu membuat pedagang kalang kabut. Mereka sebenarnya berusaha membenahi dagangannya, namun terlambat. Para pedagang hanya bisa berteriak memohon kepada petugas agar diizinkan berdagang. Apalagi saat ini masih dalam suasana Lebaran.
"Beri kami kesempatan berdagang, Pak. Kan, masih suasana Lebaran. Kita butuh uang buat makan," pinta Ny Hartati, pedagang sayur sambil meratap kepada petugas. Namun permintaannya tidak diiraukan. Petugas tetap memintanya membenahi seluruh dagangannya.
Camat Senen Hidayatullah mengaku, para pedagang melanggar Perda No 8/2007 tentang Ketertiban Umum (Tibum). Dia meminta petugas tidak luluh saat para pedagang meratap. "Jika hati petugas luluh justru petugas yang akan habis. Sebab, mereka akan kembali berdagang di lokasi ini," tegas Hidayatullah.
Selama ini, katanya, para pedagang itu sulit ditertibkan. Jika petugas memberi hati mereka akan minta jantung.
Setelah itu petugas menertibkan pedagang kakilima (PKL) buku di Jl Kwitang. Lokasi ini memang sudah dipindahkan Pemkot Jakarta Pusat ke Lantai III dan IV Pasar Senen eks Matahari dan Jakarta City Center (JCC) di Jl Mas Mansyur. Petugas juga menertibkan PKL buku di Jl Kwitang. Petugas mengangkut terpal yang dijadikan alas dagangan dan menyita buku. Tindakan tegas itu dilakukan, lantaran mereka bukan pedagang asli. Melainkan calo buku yang mencoba membangun kembali kejayaan Pasar Buku Kwitang.
Di tempat terpisah, Satpol PP Kecamatan Koja membongkar paksa 15 warung liar yang bercoko di atas saluran air Jl Kramat Jaya, tepat di depan Islamic Center Jakarta (IJC). Mereka umumnya pedagang makanan dan minuman.
Penertiban dilakukan lantaran kawasan ini harus bersih guna mengurangi ancaman banjir. Sebab, selama ini saluran dipenuhi lumpur dan sampah. "Pedagang sudah diperingati berkali-kali. Namun tidak pernah digubris. Sehingga terpaksa ditertibkan petugas," Kata Kasatgaspol PP Koja Mulyati.
Selema penertiban, kata Mulyati, pihaknya menerjunkan 30 anggota Satpol PP, empat mobil patroli, dan satu unit truk untuk mengangkut lapak pedagang ke gudang.
Sementara Nani (34), pedagang rokok hanya bisa pasrah. Awalnya dia memang sempat sewot ketika petugas membongkar warungnya. "Seharusnya sebelum dibongkar diberi tahu dulu. Masak pagi-pagi begini main bongkar," hardiknya kepada petugas. O amh/dra |
|