http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/02/03500266/perlu.ada.atase.sosial. Perlu Ada Atase Sosial Rabu, 2 September 2009 | 03:50 WIB Jakarta, Kompas - "Tenaga kerja Indonesia (TKI) sering disebut sebagai pahlawan devisa. Tetapi, jika mereka mendapatkan masalah, sering kurang mendapat penanganan yang cepat dan pasti," papar Musni di Jakarta, Selasa (1/9). Banyaknya masalah TKI di luar negeri, termasuk dugaan sekitar 15.000 TKI telantar di luar negeri (Kompas, 1/9), menurut Musni, seharusnya bisa dijadikan momentum untuk diperlukannya Atase Sosial di Kedubes RI di luar negeri. Atase itu bisa menjadi solusi untuk memecahkan masalah. Atase Sosial, kata Musni, bisa efektif sebab mempunyai instrumen operasional. Seperti mahasiswa Akademi Perhotelan banyak membantu operasional hotel karena mereka praktik kerja di seluruh dunia. Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, yang dibina Departemen Sosial, juga bisa praktik kerja sosial di berbagai negara untuk membantu TKI, terutama pembantu rumah tangga (PRT) yang banyak mendapatkan masalah. "Sebagai pilot project dapat dimulai di Malaysia dan Arab Saudi yang banyak TKI dan juga banyak masalahnya. Mahasiswa yang praktik kerja sosial atau pekerja sosial bisa juga mendampingi dan menjadi penjamin PRT ke majikannya bahwa mereka tak akan lari kalau diberi cuti seminggu sekali dan paspornya tetap dipegang PRT," ujarnya. Dengan demikian, ujar Musni, TKI, terutama PRT, yang bekerja di luar negeri mendapat perlindungan dan pengayoman yang semakin baik pada masa depan. Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI Moh Jumhur Hidayat mengungkapkan, pengiriman TKI sebagai PRT pada masa mendatang harus dihilangkan. Itu sebabnya TKI harus diberikan bekal kemampuan dan keahlian agar bisa masuk ke sektor formal, seperti hotel, rumah sakit, sopir, dan perusahaan pertambangan. |
02 September 2009
Perlu Ada Atase Sosial
Diunggah oleh The Institute for Ecosoc Rights di Wednesday, September 02, 2009