-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

27 October 2009

Fokus TKI & Tenaga ‘Outsourcing’

http://www.beritakota.co.id/berita/berita-utama/18019-fokus-tki-a-tenaga-outsourcing.html

Fokus TKI & Tenaga 'Outsourcing'
Selasa, 27 Oktober 2009 00:05
KOMITMEN ARTIS MASUK PANGGUNG POLITIK (2)
OLEH: Hardani Tri Yoga

HIDUP kaum buruh yang sangat memrihatinkan, menjadi perhatian khusus bagi Rieke Diah Pitaloka. Itu sebabnya pemeran Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri ini terketuk hatinya untuk memperjuangkan kaum buruh di DPR. Lewat kendaraan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), akhirnya Oneng, eh Rieke, sampai juga ke Senayan. 

RIEKE DIAH PITALOKA
BK/LAMHOT
Lebih spesifik lagi, Rieke sangat concern pada kaum buruh Indonesia yang ada di luar negeri alias TKI. Pasalnya, TKI (Tenaga Kerja Indonesia) merupakan penghasil devisa terbesar bagi negara, namun nasib mereka kurang diperhatikan.  

"Saya fokus terhadap masalah TKI karena masyarakat kita sangat besar jumlahnya. Menurut data organisasi buruh internasional ada sekitar 6 juta rakyat Indonesia yang bekerja sebagai TKI. Di antaranya 80 persen wanita sisanya pria. Ini penting sebagai salah satu penghasil devisa terbesar di Tanah Air. Jadi, mereka harus diperhatikan," kata Rieke kepada Berita Kota di Jakarta, belum lama ini.

Rieke mengaku cemas melihat perjuangan para TKI yang mengadu nasib di negeri orang. Pasalnya, masih banyak TKI yang tidak jelas masa depannya setelah pulang ke Tanah Air. Ada yang dalam keadaan hamil, ditipu serta disiksa oleh majikan. Selain itu, Rieke juga ingin membantu memperbaiki sistem pengupahan kerja seperti outsourcing.

"Alasan saya masuk ke PDI-P karena saya mempunyai visi yang sama. Saya butuh kendaraan politik untuk menuangkan semua gagasan yang saya punya, karena di partai semua ide akan diakomodir menjadi nyata. Berusaha menyuarakan aspirasi mereka yang tidak terdengar seperti para buruh, kaum pinggiran serta TKI. Saya miris mendengar berita para TKI yang pulang ke Tanah Air dalam keadaan hamil, kehilangan nyawa, serta penyiksaan fisik. Saya juga ingin memperhatikan upah buruh outsourcing," tutur Rieke.

Sekjen DPP Taruna Merah ini ingin diakhir karirnya mengabdikan diri di bidang politik. Bahkan sebelum dilantik menjadi anggotan Dewan, Rieke sudah melakukan kerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti LSM, Departemen Luar Negeri, serta BNP2TKI menyangkut nasib para TKI.

Anggota Komisi IX DPR ini menambahkan, dirinya bersyukur diberikan amanat oleh rakyat. Rieke juga menganggap dunia poltik sekarang lebih terbuka dengan politisi wanita. Ia pun yakin politisi wanita bisa bersikap dan tidak kalah dengan politisi pria.

"Peran politisi wanita tidak kalah dengan politisi pra. Buktinya ada beberapa dari Dapil pada pemilu lalu politisi wanita yang mengungguli politisi pria. Masalah kemampuan kan politisi wanita tidak kalah dengan politisi pria. Masalahnya hanya peluang saja," ungkapnya.

Disinggung banyaknya artis yang terjun di dunia selebritis bagi Rieke itu adalah bukan kesempatan melainkan amanat rakyat yang sudah dipercayakan. Rieke pun menganggap dirinya bukan dari perwakilan selebritis. Meskipun berlatar belakang selebritis seharusnya banyak pihak yang melihat dari keinginan yang tulus untuk menjadi anggota DPR.

"Jujur saja saya juga capek kalau ditanya apa yang dilakukan dari kalangan artis untuk menjadi legislator di DPR? Kita juga harus melihat jejak politik sebelumnya. Jejak politik kita tidak pendek. Jangan mudah menilai. Kita sudah dipilih oleh rakyat dan dilantik resmi. Kita bukan lagi perwakilan dari artis. Memang kita dari publik figur tapi kita punya keinginan yang tulus untuk mengemban amanat rakyat. Jangan mendiskriminasikan kita sebagai perwakilan dari artis karena kita bekerja untuk rakyat," pungkasnya. O bersambung