-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

21 October 2009

Menhan: Tantangan Terberat Indonesia Atasi Kemiskinan

http://beritasore.com/2009/10/20/menhan-tantangan-terberat-indonesia-atasi-kemiskinan/

Menhan: Tantangan Terberat Indonesia Atasi Kemiskinan

Sel, Okt 20, 2009

Nasional

Jakarta ( Berita ) :  Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia akan menghadapi tantangan terberat untuk mengatasi tingkat kemiskinan dan kesejahteraan rakyat pada masa Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.


"Tentunya tantangan terberat yang harus dilalui kabinet selanjutnya, yakni pemberantasan kemiskinan," kata Juwono usai pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono periode 2009-2014 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta,  Selasa [20/10].


Juwono menyatakan, pemerintah harus memberantas kemiskinan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan adil bagi seluruh rakyat sehingga akan berdampak terhadap kekuatan pertahanan di Indonesia.


Menhan menuturkan Departemen Pertahanan (Dephan) RI pada jajaran bidang  politik, hukum dan keamanan akan mengawal aspek peningkatan ekonomi dan kesejahteraan. Peningkatan kualitas keadilan sosial akan berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk miskin hingga Maret 2009 mencapai 32,53 juta orang atau 14,15 persen dari jumlah total penduduk di Indonesia.


Data tersebut menyatakan tingkat kemiskinan penduduk di Indonesia, mengalami penurunan sekitar 2,43 juta orang dibanding Maret 2008 yang menembus jumlah 34,98 juta orang.


Pernyataan Juwono tersebut, terkait dengan rencana pergantian susunan Menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan akan mengangkat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro sebagai Menhan menggantikan posisi Juwono Sudarsono pada susunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.


Purnomo diindikasikan akan mengisi jabatan Menhan usai menjalani uji kepatutan di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (19/10). Purnomo mengaku dirinya mendapat arahan mengenai sistem pertahanan nasional dan reformasi Tentara Nasional Indonesia yang sudah berjalan sekitar 10 tahun terakhir.


Contoh Negara Pluralisme


Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan Indonesia menjadi negara percontohan untuk pluralisme bagi negara lain di dunia.


"Indonesia memberikan contoh tentang pluralisme yang damai bagi negara lain," kata Juwono usai menghadiri sidang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) periode 2009-2014 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa.


Juwono menuturkan Indonesia tercatat sebagai negara dengan penduduk muslim yang terbanyak di dunia sehingga memiliki kekuatan untuk menggabungkan perbedaan antaragama, seperti Islam, Kristen, Budha dan Hindu.


Selain itu, Menhan juga menyatakan sebagian besar negara menghargai dan menyambut baik terhadap Indonesia yang berasaskan Pancasila, terutama terkait kerukunan umatnya.

Juwono mengatakan pluralisme atau perbedaan budaya, agama dan ras di Indonesia, akan menjadi suatu kekuatan untuk stabilitas keamanan di dalam maupun luar negeri.

"Faktor keamanan akan terjamin jika pluralisme bisa terjaga," ujarnya.


Juwono juga menjelaskan keutuhan keamanan dan pertahanan Indonesia yang kondusif dan stabil harus memadukan kekuatan militer maupun non militer.


Terkait dengan kemungkinan proses pergantian posisinya sebagai Menteri Pertahanan, Juwono menyebutkan dirinya akan kembali menjadi pengajar atau dosen usai menjabat sebagai "pembantu" Presiden itu.


Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diisyaratkan akan mengangkat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro sebagai Menhan menggantikan posisi Juwono Sudarsono pada susunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. (ant)