-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

12 October 2009

PKL di Kupang Belum Ramah Lingkungan

http://www.pos-kupang.com/getrss/viewrss.php?id=36830

Saturday, 10-10-2009 
PKL di Kupang Belum Ramah Lingkungan

Kupang, POS KUPANG.Com - Para pedagang kaki lima (PKL) yang beroperasi di pusat pertokoan kota lama Kupang, mulai dari Jalan Siliwangi sampai Jalan Cendrawasih belum ramah lingkungan.
 

"Umumnya PKL di sini masih buang sampah di sembarang tempat, dan terkesan belum ramah lingkungan, jika dibandingkan dengan warga yang bermukim di kawasan pertokoan tersebut," kata Kepala Kelurahan LLBK, Ariantje Taulo di Kupang, Sabtu (10/10/2009).

Di Kelurahan LLBK, tambahnya, sampah bukan menjadi masalah serius, karena warga masyarakatnya sudah sadar untuk menerapkan pola hidup bersih dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan di lokasi tempat tinggal mereka masing-masing.

"Mereka selalu membuang sampah pada setiap fasilitas yang sudah disiapkan, baik oleh pihak kelurahan maupun yang disiapkan secara mandiri oleh masing-masing rumah tangga. Persoalan sampah ini umumnya datang dari para PKL," ujarnya.

Ia menambahkan, pihak kelurahan juga memiliki empat orang petugas kebersihan yang rutin melaksanakan tugasnya di seluruh wilayah kelurahan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Khusus untuk para PKL, ia mengaku telah meminta mereka untuk segera membersihkan semua tumpukan sampah yang berserakan di sepanjang drainase yang melintasi areal pertokoan, sehingga tidak menyubati setiap aliran air limbah yang berasal dari sebagian toko dan rumah warga di sekitar lokasi pusat pertokoan tersebut.

"Kalau tidak dibersihkan akan menimbulkan penyumbatan aliran air limbah dan akan menimbulkan bau yang mengganggu aktivitas belanja masyarakat di pusat pertokoan tersebut," kata Taulo.

Untuk itu, lanjut dia, para PKL yang berjumlah sekitar 230 orang yang beraktivitas di sepanjang lokasi pertokoan tersebut, telah dikelompokkan menurut lokasi aktivitas, untuk masing-masingnya bisa mengelolah dan menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak terjadi penumpukan sampah di sekitar tempat berjualan.

"Di setiap kelompok ada para ketuanya yang akan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan aktivitas penjualan masing-masing," kata Taulo.(ant)

(Dion DB Putra)