-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

02 October 2009

Satpol PP Kabupaten & Kota Mojokerto Perang Dingin

http://news.okezone.com/read/2009/10/01/340/261732/satpol-pp-kabupaten-kota-mojokerto-perang-dingin

Satpol PP Kabupaten & Kota Mojokerto Perang Dingin

Kamis, 1 Oktober 2009 - 18:08 wib
Petugas Satpol PP Kota Mojokerto memperingatkan sejumlah penambang pasir yang beroperasi di sepanjang Kali Brantas, siang tadi.

MOJOKERTO - Satpol PP Kota Mojokerto mulai risih dengan banyaknya penambang pasir liar di sepanjang Kali Brantas. Mereka menuding, maraknya penambang pasir liar itu tak lepas dari lemahnya kinerja Satpol PP tetangga sebelah, Kabupaten Mojokerto.

Kekesalan itu terungkap saat Satpol PP merazia penambang pasir di Kali Brantas, siang tadi, Kamis (1/9/2009). Para penambang pasir itu beroperasi hanya beberapa meter dari jembatan, yang dianggap membahayakan bagi warga Kota Mojokerto. "Apalagi, semua aktivitas pengangkutan pasir ke dalam truk, berada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Warga kota yang kena imbasnya," ungkap Kepala Kantor Satpol PP Kota Mojokerto, Happy Dwi Prasetyawan.

Dia bahkan menuding, bebasnya para penambang pasir beroperasi di Kali Brantas itu, tak lepas dari peran Satpol PP Kabupaten Mojokerto, yang dianggap tak pernah bertindak tegas. Tak hanya itu, ia menenggarai, ada kesepakatan antara anggota Satpol PP Kabupaten Mojokerto dengan para penambang pasir. "Mereka (penambang) bebas seperti itu. Tidak mungkin kalau tak ada apa-apa dengan Satpol PP Kabupaten Mojokerto," tudingnya.

Lebih disayangkan, kata Happy, penambang pasir sudah menginjak-injak sarana umum untuk kepentingan penambangan. Salah satunya adalah tempat sarana olah raga (SOR) Brantas milik Pemkab Mojokerto yang biasa dipakai untuk rekreasi. Di lokasi itu, para penambang pasir biasa menyandarkan perahu dan mengangkut pasir.

Aktivitas penambangan pasir liar ini, dianggap lebih merugikan warga Kota Mojokerto. Khususnya wiayah yang berada di pinggiran Kali Brantas. Apalagi tambah Happy, saat ini para penambang sudah memasuki wilayah yang sangat rawan. Yakni berada di dekat jembatan. "Kalau jembatan itu ambrol, siapa yang rugi. Belum lagi tanah warga setempat yang mulai retak-retak," katanya.

Lantaran menganggap lamban langkah Satpol PP Kabupaten Mojokerto, ia berencana mengusir para penambang pasir itu dengan langkah yang lebih tegas. Rencananya, hari ini ia akan menerjunkan anggota untuk menyisir sepanjang Kali Brantas.

"Kita akan pakai perahu. Kita akan bertindak tegas, karena ini sudah keterlaluan. Kami tak akan menunggu langkah Satpol PP Kabupaten Mojokerto lagi," ujarnya sembari mengaku jika sebelumnya, pihaknya pernah melakukan koordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Mojokerto terkait hal ini.

Menanggapi tudingan itu, Kepala Kantor Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Tri Mulyatno mengaku, tiga hari lalu ia sudah melakukan koordinasi terkait masalah penambang pasir ini. Sayangnya, ia tak memberikan komentar lebih lanjut dengan alasan sedang mengikuti rapat.

Sementara dalam razia penambang pasir oleh Satpol PP Kota Mojokerto kemarin, petugas sama sekali tak menangkap para penambang yang berkeliaran di sungai, dekat jembatan. Hal itu lantaran keterbatasan alat yang dibawa petugas. Petugas hanya memperingatkan penambang pasir dengan menggunakan pengeras suara sembari mengancam para penambang pasir jika terus melakukan kegiatan illegalnya itu.
 
Kendati mendapat peringatan dari petugas, para penambang pasir ini seakan tak gentar. Salah satu perahu yang memuat pasir malah mondar-mandir di hadapan petugas yang berada di pinggiran sungai. Aksi para penambang pasir ini justru membuat petugas semakin gemas. (Tritus Julan/Koran SI/fit)