-->

Headlines

The Ecosoc News Monitor

27 February 2007

10 Pasar di Jakarta Selatan Memprihatinkan

TEMPO Interaktif
27 Pebruari 2007

Jakarta: Kondisi 10 unit pasar tradisional di Jakarta Selatan memprihatinkan. Dari 15 pasar yang ada, hanya 5 unit yang memenuhi kategori baik.

Read More...

23 February 2007

Pekerja Indonesia Disandera dan Disiksa di Malaysia

TEMPO Interaktif
23 Pebruari 2007

Kediri: Agustrianingtiasih alias Nining, 24 tahun, mengaku disiksa dan disandera majikannya bernama Lim Choon Pong di Malaysia.

Warga asal Desa Blaru, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu kini kondisi kesehatannya kritis.

"Kami menerima kabar penyiksaan dan penyanderaan anak melalui surat yang dikirim anak saya dari Malaysia," kata Buanto Agus, ayah kandung Nining, Jumat (23/2).

Read More...

21 February 2007

Indonesia, Malaysia: Overhaul Labor Agreement on Domestic Workers

Migrant News Monitor

Proposed Malaysian Migrants Bill Would Violate Basic Freedoms

(New York, February 21, 2007) – At their meeting this week, Malaysia’s Prime Minister Abdullah Badawi and Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyuno should commit to stronger protections for Indonesian migrants working in Malaysia, Human Rights Watch said today. Abdullah is in Jakarta to receive an Indonesian award for heads of state, the Bintang Republik Indonesia Adipradana.

Read More...

17 February 2007

Indonesia Harus Ubah Konsep Soal TKI

ANTARA News
17 Februari 2007

Jakarta - Pemerintah Indonesia harus mengubah konsep dasar soal Tenaga Kerja Indonesia (TKI), agar dapat melindungi mereka dari hukuman berat di Malaysia, kata Pengamat Hubungan Asia Tenggara, Alfitra Salam.

Read More...

15 February 2007

Pemerintah Akan Gusur Warga Bantaran Cisadane

Tempo Interaktif
Kamis, 15 Pebruari 2007

Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menggusur paksa ribuan bangunan di sepanjang bantaran Sungai Cisadane. Bupati Ismet Iskandar mengatakan pemerintah tak akan memberikan ganti rugi atau memindahkan pemilik bangunan. "Semua bangunan melanggar aturan," kata Ismet kemarin.

Read More...

14 February 2007

Indonesia 'ignoring' maid abuses

Caption: Indonesia's 2.6 m maids do not enjoy the same rights as workers in other sectors Amnesty says [EPA]
Al Jazeera
WEDNESDAY, FEBRUARY 14, 2007
6:50 MECCA TIME, 3:50 GMT; NEWS ASIA-PACIFIC

The Indonesian government is failing to protect millions of domestic workers in the country at risk of extreme physical and sexual abuse, a human rights report has said.

London-based Amnesty International says many maids live in harsh conditions and several have even been beaten to death by their employers.

"Like every other human being, domestic workers have rights, including the right to be free from violence, the right to rest and the right to be paid an adequate wage"

Natalie Hill,
Amnesty International




Amnesty said a draft Indonesian law on maids failed to limit working hours and a minimum wage, both basic rights enjoyed by other workers.

International labour rules stipulate a minimum requirement for legal protection covering clearly-defined hours of work and rest and a minimum wage, the group said.

The report said maids were often ashamed to relate their experiences such as economic exploitation and poor working conditions, as well as gender-based discrimination.

Deadly job

"Many are subjected to physical, psychological and sexual violence. Some are even killed," the report said.

"By contrast, the plight of Indonesian domestic workers in other parts of Southeast Asia and the Middle East often make headlines in Indonesia."

Natalie Hill, Amnesty's Asia director, said the government "needs to stop viewing domestic workers as inferior" and should "educate police, the courts, employers and recruitment agencies" that violence against maids was a criminal offence.

"Like every other human being, domestic workers have rights, including the right to be free from violence, the right to rest and the right to be paid an adequate wage," she said.

"The government is currently failing to protect these rights."

Al Jazeera is not responsible for the content of external websites

Read More...

Tangerang Akan Gusur Permukiman Liar di Cisadane

Tempo Interaktif
Rabu, 14 Pebruari 2007

Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menggusur ribuan bangunan liar yang dibangun di bantaran sungai Cisadane. Rencana itu bagian dari normalisasi sungai untuk penanganan banjir. “Tidak boleh ada bangunan di bantaran sungai Cisadane, semua harus segera dikosongkan,” ujar Bupati Ismet Iskandar, di Pendopo kabupaten Tangerang, hari ini.

Read More...

12 February 2007

Pulang dari Malaysia, Kondisinya Mengenaskan (Ari Utari)

Kedaulatan Rakyat
12 February 2007

(Komentar dari blog Deshinta)

TKW Asal Sokaraja Disiksa Majikan

BANYUMAS (KR) - Tindak kekerasan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri, terus terjadi, Ari Utari (23) warga Desa Sokaraja Lor, Sokaraja, Banyumas yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Johor Baru, Malaysia, Kamis (8/2) tiba di rumah orang tuanya dalam kondisi mengenaskan. Ia hanya bisa terbaring, dan pada bagian kepala banyak benjolan akibat terkena pukulan. Perutnya keras jika dipegang terasa sakit, serta wajahnya penuh memar, dan jari-jarinya menghitam.

Read More...

Sebanyak 138 Ribu TKI Bermasalah

TEMPO Interaktif
Senin, 12 Pebruari 2007

Jakarta: Direktur Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Marjono, memgungkapkan dari 3 juta Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri, terdapat 4,6 persen atau 138 ribu TKI yang bermasalah.

Read More...

07 February 2007

SBY Minta Majikan TKI Ilegal Dihukum

Tempo Interaktif
7 Pebruari 2005

Bogor: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar pemerintah Malaysia bersikap adil dalam penanganan kasus tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Menurut dia, jika pemerintah negara itu memutuskan merazia para pekerja ilegal, semestinya juga memberikan hukuman kepada para majikan yang mempekerjakan mereka.

Read More...

05 February 2007

90 TKI Bertahan di Malaysia

TEMPO Interaktif
5 Pebruari 2005

Malaysia:Sekitar 90 tenaga kerja Indonesia (TKI) tetap memilih bertahan di Malaysia -- meski terancam hukuman cambuk--karena belum menerima gaji hingga kini.

“Keadaan mereka sangat menyedihkan. Bedeng untuk menginap sudah dirobohkan kontraktor, sehingga TKI tersebut mulai malam ini harus tidur dengan kotak kardus,” kata Alex Ongky, Koordinator Migrant Care Malaysia tadi malam

Read More...

04 February 2007

Indonesia Ingin Malaysia Bantu Biaya Pemulangan TKI

TEMPO Interaktif
04 Pebruari 2005

Jakarta: Indonesia berharap pemerintah Malaysia membantu biaya pemulangan (deportasi) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Indonesia. Ini terkait masih banyaknya TKI ilegal yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena tidak memiliki biaya.

Read More...